Sikapi Berita Miring Terkait Kekerasan Jurnalis, Kepala Pasar Beberkan Fakta

Abadikini.com, TIDORE – Menyikapi berita miring dari media kpksigap.com terkait kekerasan terhadap jurnalis, Kepala Pasar Ahmad Abdul Salam memberikan penjelasan terkait fakta yang terjadi di lapangan.
Ahmad yang biasa disapa Andi ini mengemukakan, sebagai seorang jurnalis Kepala Biro (Kabiro) Kota Tidore Syarifudin Yaser (Udin) dari media KPK Sigap justru melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan profesinya.
“Jika mengikuti kerja dan tugasnya sebagai seorang jurnalis, maka tindakan yang benar adalah datang dan meliput keadaan yang ada, namun tindakannya di lapangan justru berbeda, dia ribut dan memprovokasi suasana,” Jelas Andi, saat dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).
Lebih lanjut, Andi mengatakan, jika yang ribut pada situasi tersebut adalah pelaku usaha atau pemilik kedai, maka akan dibiarkan karena petugas tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan, akan tetapi wartawan KPK Sigap ini justru mendominasi.
“Yang bersangkutan mengatakan bahwa dia merasa prihatin, entah ada hubungan apa dengan pemilik kedai, dia juga bahkan ancam Pemerintah, mengata-ngatain, mendorong petugas, bahkan ribut dan mendominasi suasana,” Tambahnya.
Andi mengatakan, melihat kondisi tersebut, Petugas Satpol PP dan Petugas Pasar mengambil tindakan untuk mengamankannya tanpa adanya kekerasan, agar tidak mengganggu tugas mereka evakuasi barang-barang di dalam kedai.
“Berita terkait jurnalis dicekik, itu saya merasa lucu, karena pada saat diamankan oleh Petugas Satpol PP dan Petugas Pasar, karena yang bersangkutan memprovokasi keadaan dan menghalangi kerja petugas,” Imbuhnya.
Andi menerangkan, pengamanan terhadap saudara Syarifudin Yaser tersebut merupakan sikap spontanitas, tanpa adanya perintah dari siapapun, apalagi Wali Kota. Sebab melihat yang bersangkutan seperti kerasukan, jadi diamankan petugas.
Usai mengamankan yang bersangkutan, Andi lantas menanyakan apa penyebab sehingga membuat keributan, yang bersangkutan mengaku kasihan terhadap pemilik kedai sehingga bertindak demikian, namun sikap tersebut dinilai kurang tepat, apalagi yang bersangkutan merupakan seorang jurnalis.
Mengakhiri statemennya, Andi mengatakan, Jika menyadari profesinya sebagai seorang jurnalis, harusnya yang bersangkutan datang di lokasi tersebut bekerja sesuai tupoksinya, dan berpegang pada kode etik jurnalisnya.
“Datang menggunakan ID Card kpk sigap seharusnya yang bersangkutan bisa menunjukkan sikapnya sebagai seorang jurnalis, bukan memprovokasi dan memperkeruh suasana,”Tutupnya.