Legislator PBB Pamekasan Sentil Satpol PP: Tajam ke PKL, Tumpul ke Penjual Miras
Abadikini.com, PAMEKASAN – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Mohamad Khomarul Wahyudi, menyoroti kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat yang dinilai lebih tegas terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) dibandingkan dengan penjual minuman keras (miras) ilegal.
Politikus muda dari Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB) ini mengungkapkan temuannya setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Satpol PP Pamekasan bersama anggota Komisi I DPRD dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ita Kusmita, dalam rangka memastikan kesiapan Satpol PP dalam menjaga ketertiban selama bulan suci Ramadhan 2025.
Wahyu, sapaan akrab Mohamad Khomarul Wahyudi, menyatakan bahwa sidak ini bertujuan untuk meninjau langkah-langkah yang telah diambil Satpol PP Pamekasan dalam menghadapi bulan puasa tahun ini, terutama terkait pengamanan PKL yang berjualan di siang hari dan persiapan tempat takjil.
“Sidak ini juga mencakup aspek keamanan, seperti pencegahan balap liar, penggunaan petasan, peredaran miras, serta gangguan lain yang dapat mengganggu masyarakat dalam menjalankan ibadah tarawih dan ibadah lainnya,” ujarnya dilansir Minggu (2/3/2025).
Dalam sidak tersebut, Wahyu juga meninjau langsung lokasi-lokasi yang akan digunakan para PKL untuk berjualan takjil, termasuk Food Colony, Sae Rasah, dan kawasan Ex-PJKA atau Tabsiun.
Dalam perbincangan dengan Kasatpol PP Pamekasan, bahwa peredaran miras ilegal di kabupaten ini masih marak. Bahkan, banyak barang bukti hasil razia yang telah diamankan oleh Satpol PP selama tiga tahun terakhir belum dimusnahkan dan masih tersimpan di kantor.
“Sayangnya, bukti-bukti yang di amankan oleh Satpol PP selama tiga tahun belum juga dimusnaskan dan masih ada di kantornya. Karena temuan ini, pertanyaanya, kenapa Satpol PP hanya tajam ke PKL, kok ke penjual miras bungkam? ada apa?,” tegas Wahyu.
Karena temuan ini, Wahyu mendesak Kasatpol PP untuk segera melakukan pemusnahan barang bukti miras tersebut guna mencegah kemungkinan disalahgunakan atau diperjualbelikan kembali.
“Saat melihat barang bukti tersebut, saya langsung meminta pemusnahan secara simbolis. Namun, saya juga meminta agar dilakukan pemusnahan total secepatnya,” tambahnya.
Usai sidak di kantor Satpol PP, Wahyu bersama Kasatpol PP dan Komisi I DPRD Pamekasan turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi di Kelurahan Bugih. Hasilnya cukup mengejutkan, miras dijual secara bebas dan dipajang secara terang-terangan di salah satu toko yang mereka sidak.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi I DPRD Pamekasan, Ita Kusmita, meminta Satpol PP agar bertindak lebih tegas dalam memberantas peredaran miras ilegal di Kabupaten Pamekasan. Ia juga mendorong agar dilakukan investigasi lanjutan guna memastikan tidak ada pembiaran terhadap peredaran miras di kota yang dikenal dengan sebutan “Gerbang Salam” ini.
Ita juga berjanji akan memanggil semua instansi yang mempunyai wewenang dalam memberantas perdagangan miras di Pamekasan agar masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa aman, kondusif dan lancar.
“Kami akan memanggil seluruh instansi terkait yang memiliki kewenangan dalam pemberantasan miras. Kami ingin memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman, kondusif, dan lancar,” kata Ita Kusmita.
Selain itu, dalam sidak tersebut, Ita juga memberikan peringatan langsung kepada pemilik toko yang menjual miras agar menghentikan aktivitasnya dan menghormati masyarakat yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
“Kami meminta kepada para penjual miras agar tidak lagi berjualan selama Ramadhan. Hormati mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa,” pungkasnya.
