Suara PDIP Anjlok di Pilkada 2018, Hati-hati Jokowi Bisa Pindah Partai
Abadikini.com, JAKARTA – Kepindahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dari PDI Perjuangan (PDIP) sangat tinggi saat ini. Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio memandang, peluang itu terbuka terkait pengaruh politik PDIP yang semakin menurun, sedangkan partai lain yang juga ikut mengusung Jokowi di 2019 nanti kian menanjak.
“Ada bercandaan di bawah, kemarin kita lihat ada Go-Jo, Golkar-Jokowi, harusnya Jo-Go, Jokowi-Golkar. Jadi kalau gitu kan Golkarnya lebih besar,” ujar Hendri dalam diskusi publik bertajuk ‘Menjaga Independensi Lembaga Anti Korupsi Di Tahun Politik’ di Gedung Dewan Pers, Selasa (5/7/2018).
Menurut dia, hal itu bisa menjadi sinyal betapa besar pengaruh Golkar dalam koalisi dan pencapresan Jokowi saat ini. Hal itu juga terbukti pada saat perolehan sementara hasil Pilkada 2018 di mana suara PDIP anjlok di beberapa daerah, sementara Golkar meningkat.
Hendri menyatakan sangat mungkin demi kenyamanan Jokowi, mantan Walikota Solo itu pindah ke partai berlambang beringin tersebut.
Dia juga berkelakar kepada politisi PDIP Masinton Pasaribu yang juga hadir sebagai pembicara di diskusi publik itu, agar Jokowi terus disebut petugas partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
“Seharusnya Pak Jokowi bukan cuma disebut sebagai petugas partai, tapi petugas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), biar tidak bisa pindah partai,” selorohnya yang diikuti gelak tawa oleh seluruh hadirin. (RN.ak/rmol)