Menteri BUMN era Soeharto Bela Jokowi soal Infrastruktur
Abadikini.com, JAKARTA – Menteri BUMN era Soeharto, Tanri Abeng tak sepakat pembangunan infrastruktur di zaman Joko Widodo dikritik habis-habisan oleh kubu Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Menurut Tanri, infrastruktur salah satu aspek yang membuat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maju.
“Saya kira infrastruktur itu kebutuhan. Yang paling penting memanfaatkan infrastruktur yang ada itu harus diikuti dengan kegiatan ekonomi,” kata Tanri usai menemui Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Tanri memiliki gagasan bernama Badan Usaha Milik Rakyat. Gagasan ini bertujuan untuk mengembangkan UMKM di daerah bersinergi dengan koorpoasi besar. Namun, dia memastikan, infrastruktur adalah kunci dalam membangun negara.
Lebih lanjut kata Tanri, infrastruktur Indonesia kalah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Tiongkok. Karena itu, ekonomi Indonesia juga kalah dengan negara-negara yang memiliki infrastruktur bagus.
“Biaya infrastruktur di Indonesia itu paling tinggi di dunia. Kalau enggak salah 24 persen dari PDB kita. Karena kekurangan infrastruktur, pelabuhan tidak cukup, bandara tidak cukup, jalan raya tidak cukup, itu sebabnya infrastruktur menjadi sesuatu yang harus diprioritaskan,” kata dia.
Biaya transportasi, menurut Tanri yang Dikutip Abadikini.com dari JPNN, terlalu tinggi untuk bersaing secara global. Dia bahkan mengharapkan hasil pembangunan infrastruktur ini bisa menekan biaya transportasi hingga 18 persen.
“Jadi itu enggak ada alternatif, have to get the infrastructure. Baru kita membangun lembaga-lembaga dan pelaku ekonomi yang tidak hanya besar, tapi yang kecil-kecil itu, yang berbasis di masyarakat,” tandas dia.