Kiat Usaha, Cara Memulai Bisnis Toko Obat atau Apotek

Abadikini.com, JAKARTA – Membuka toko obat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Sebab, sakit merupakan hal yang umum terjadi, bahkan orang sehat pun membutuhkan suplemen dan vitamin.

Untuk membuka toko obat atau apotek, Anda membutuhkan pengurusan izin, sumber penyalur obat dan harga obat untuk menentukan harga jual yang tepat. Selain itu ruko, ruangan berdesain standar, peralatan, gaji karyawan, biaya perizinan, biaya operasional sehari-hari dibutuhkan sebagai modal memulai bisnis ini.

Setelah pengetahuan umum dan pengetahuan modal bisnis ini telah dipahami, kini tinggal menjalankan kiat usaha. Kiat pertama adalah merancang jenis obat yang akan dijual, atau barang lainnya. Setelahnya, sewa atau beli tempat yang strategis.

Untuk pemilihan tempat, sebaiknya pilih di lokasi yang padat penduduknya dan jauh dari apotek lain. Kemudian setelah tempat ditentukan, cari dan hubungi sumber untuk mendapatkan obat seperti pabrik obat atau dealer obat.

Sumber obat ini biasanya sulit dicari ketika anda baru memulai usaha. Solusinya adalah mencari partner dengan pemain lama atau bermitra dengan apotek yang sudah besar agar stok obat dapat terus terjaga.

Setelah itu, rekrut pekerja yang terdiri dari apoteker, asisten apoteker, dan dua orang pekerja sebagai pelayan toko. Pelayan toko harus menguasai merek-merek obat dan faedahnya. Selain itu, rekrut pelayan toko atau apotek yang ramah dan memiliki pengetahuan tentang obat dan penyakit yang cukup. Ini akan menjadi nilai tambah bagi bisnis anda.

Kemudian yang terpenting adalah mengurus perizinan mendirikan apotek. Jika semua itu telah terpenuhi, sekarang tinggal menentukan strategi promosi. Menjalin kerja sama dengan dokter dalam satu lokasi akan membuat bisnis anda semakin dikenal. Karena dokter biasanya akan merekomendasikan pembeli obat di apotek yang telah bekerja sama dengannya.

Tidak hanya menjual obat, dengan membuka bisnis apotek anda juga akan menemukan peluang usaha lainnya. Antara lain menjual barang-barang pendukung kesehatan seperti susu, jasa dokter bersama dan jasa laboratorium.