Harga Emas Capai US$1.700, Tertinggi Sejak 2012
Abadikini.com, JAKARTA – Emas berjangka meroket menyentuh level US$1.700 per troy ounce untuk pertamanya kalinya sejak 2012 seiring dengan investor kembali melihat emas sebagai aset investasi aman di tengah prospek perlambatan ekonomi global yang dipicu sentimen pandemi COVID-19.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (7/4/2020) hingga pukul 12.50 WIB, harga emas berjangka untuk kontrak Juni 2020 di bursa Comex bergerak menguat 1,3 persen ke level US$1.715,9 per troy ounce. Pada perdagangan pagi ini, emas sempat melonjak hingga ke level US$1.742 per troy ounce, menjadi level tertinggi sejak November 2012.
Sementara itu, harga emas di pasar spot terapresiasi 0,13 persen ke level US$1.663,09 per troy ounce. Adapun, dalam perdagangan yang sama indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,3 persen ke level 100,385.
Penguatan emas kali ini berhasil memperbaiki kinerja emas yang sempat terkoreksi dalam pada pertengahan Maret karena kecenderungan investor untuk melikuidasi semua aset untuk mengumpulkan lebih banyak dolar AS dan menganggap greenback sebagai aset paling aman dibandingkan dengan emas.
Analis JPMorgan Chase & Co. Jamie Dimon mengatakan bahwa logam saat ini semakin diminati pasar seiring dengan banyaknya sinyal yang menunjukkan pandemi COVID-19 menekan pertumbuhan ekonomi global.
“Lonjakan emas pun datang bahkan ketika aset berisiko termasuk pasar ekuitas membukukan keuntungan di tengah tanda-tanda penyebaran virus mulai mereda di beberapa negara,” ujar Jamie seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/4/2020).